Jumat, 04 Maret 2016

PEBISNIS ITU SIKAP MENTAL BUKAN PEKERJAAN

Hari-hari terakhir, wacana tentang wirausaha, menjadi pebisnis, membuka usaha sendiri mulai sering kita dengar. Seminar-seminar bagaimana menjadi pebisnis profesional dan handal juga dibuka dimana-mana dengan peserta ratusan bahkan ribuan orang. Seharusnya kemudian muncul banyak bisnis-bisnis baru minimal separuh dari jumlah peserta seminar kan? Tapi kenapa yang muncul hanya segitu-gitu saja? Peningkatannya tidak signifikan? Padahal kran dukungan modal, ilmu bahkan mentor-mentor bisnis bertebaran.

Jawabnya cuma satu… SIKAP MENTAL
Banyak yang menganggap, menjadi wirausahawan itu adalah pekerjaan. Membuka usaha adalah pekerjaan. Berbisnis adalah pekerjaan. Padahal sejatinya, bisnis itu adalah sikap mental. Mental wirausahawan, mental petarung, mental pemberani.
Kita boleh buka usaha, apapun itu. Tapi kalau mentalnya masih mental karyawan, nggak butuh waktu lama agar usaha itu tutup. Dan seorang karyawan-pun kalau mentalnya mental pebisnis, maka dia akan punya penghasilan melebihi bosnya.
Ada satu kisah, seorang Mahasiswa. Mentalnya adalah mental pebisnis walaupun jalan yang dia tempuh adalah jalan karyawan. Begini ceritanya:
Sesaat ketika dinyatakan lulus dan masuk ke perguruan tinggi, dia cuma memikirkan satu. Bagaimana mendapatkan pekerjaan sambilan secepatnya. Dan cara paling cepat dapat pekerjaan adalah dengan menjadi OB alias Office Boy. Kalau mau lebih cepat lagi, jadilah OB yang gak dibayar. Benar sekali, dalam sekejab dapatlah dia pekerjaan menjadi sebuah OB di dealer mobil.
Kerjanya bagus dan serius (mental pengusaha). Si bos-pun senang. Dari kerja OB sukarelawan, dia dapat komisi dari si bos atas kerja bagusnya. (senangkan orang lain, anda akan senang nanti). Gak lama, dia naik pangkat. Dari OB menjadi tukang bersih mobil. Tiap hari mobil dilap sampai kinclong. Lagi-lagi bos puas. Dan diapun dapat tugas tambahan melayani pembeli. Soalnya ketika para sales tidak ada ditempat dan kebetulan ada calon pembeli, dia mampu melayani si pembeli hingga tuh pembeli karena merasa sangat dihargai akhirnya beli deh satu mobil.
Karirnya terus meningkat hingga dia dipercaya belanja mobil untuk kebutuhan dealernya. Ingat, nih pemuda masih Mahasiswa. Jaringannya makin banyak gara-gara sering belanja mobil.
Akhir cerita, setelah lulus, dia punya cukup modal untuk membangun dealer sendiri, nyari mobil dan tentunya dengan ilmu pemasaran yang terasah selama dia kuliah, dia bisa mensukseskan bisnisnya melebihi dealer tempat dia bekerja dulu. Cerita ini ada di buku Spiritual Financial Quotient karya Iman Supriyono.
Sayangnya kita ini kan walau pebisnis tapi mentalnya karyawan. Lihat bagaimana cara kerja karyawan.
Rutinitas : Hari-hari berlalu seperti kaset rusak. Muter aja diulang-ulang gak ada perubahan
Takut hal baru : Kalau ada kerjaan baru, strategi baru, tempat kerja baru, atasan baru, biasanya mengeluh padahal belum juga dilaksanakan
Menunggu kerjaan : Karyawan suka menunggu kerjaan daripada mencari kerjaan. Prinsipnya kerjaan saya selesai lalu santai. Kerjaan lain biar diurus bagiannya masing-masing. Ngapain ngerjain kerjaan orang.
Lebih semangat minta naik gaji daripada naikkan kontribusi : Kontribusi pada perusahaan gitu-gitu aja tapi gaji minta naik tiap tahun. Alasan naik gajinya juga gak masuk akal, gara-gara beras naik dan BBM naik. Emangnya perusahaan lembaga sosial yang ngurus sembako?
Males Belajar : Karyawan biasanya jauh dari buku dan dekat dengan koran. Jangankan ikut seminar, training atau lainnya, baca 2 halaman buku aja udah pusing. Mereka lebih suka santai ngopi dan baca koran yang isinya pembunuhan, perampokan dan pemerkosaan.
Pengen terlihat kaya walau fakir : Suka beli barang-barang mewah, elektronik, mobil baru, rumah direnovasi tiap tahun, baju baru tiap bulan, jalan-jalan ke sana-sini. Tapi sebenarnya hutangnya besar. Investasi nol.
Nah, jika anda menjalankan bisnis tapi masih punya sifat-sifat itu, maka berarti anda pebisnis bermental karyawan. Lama suksesnya kalau nggak mau dibilang gak bakal sukses. Walau anda punya uang banyak dan bisa bangun rumah makan tapi kalau mentalnya masih seperti diatas, insya Allah cepet tutup tuh rumah makan.
Tapi jika anda punya mental sebaliknya. Walau modal gak punya, insya Allah sukses sudah di depan mata. Gak perlu minder jadi karyawan, yang penting mentalnya pengusaha. Daripada anda nekat keluar kerja, buka usaha sendiri tapi mental masih mental karyawan, itu sama aja bunuh diri
REF:http://lutviavandi.com/

Tips Sederhana Membangun Mental Pengusaha



Tips Sederhana Membangun
Mental Pengusaha


Seminar Membangun Mental Pengusaha
 "Building Entrepreneur Mentality"

Salah satu hal yang sering menghantui orang untuk memulai usaha adalah rasa takut. Ini bukan hanya menghantui calon pengusaha saja, tetapi juga seluruh umat manusia. Tidak seorangpun di dunia ini yang kebal terhadap rasa takut, yang konon diwariskan dari nenek moyang kita. Apakah ia menjabat sebagai Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, Camat, pengusaha, petinju atau dukun yang memiliki kekuatan-kekuatan gaib sekalipun- ia tidak kebal terhadap penyakit ini.

Namun, ini tidak berarti Anda dan saya jadi bersikap pesemis. Bila Anda dihantui rasa ini- Anda lebih baik tidak berpikir untuk berbisnis. Anda cari yang aman saja. Anda pilih saja menjadi karyawan sepanjang hidup Anda. Anda lebih baik memilih zona nyaman dalam hidup Anda dengan segala resiko di kemudian hari. Toh, suatu saat Anda yang tidak berani dan yang berani menghadapi ketakutan sama-sama berujung di kuburan juga.

Namun, ada bedanya antara yang tidak mau didikte oleh rasa takut dengan yang dipenjara oleh rasa takut. Bagi yang tidak mau ambil resiko oleh karena rasa takut- ia akan kehilangan kesempatan menikmati hidup yang penuh dengan pergulatan dan perjuangan; sedangkan mereka yang berani menghadapi rasa takut sadar ada resiko, tetapi menerima pandangan bahwa segala sesuatu ada dalam tangan kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa.

"Salah satu mental pengusaha yang perlu Anda miliki, "Tidak Takut Mati."


Kalau Anda memahami makna dari slogan Wakil Gubernur Ahok-"Hidup hanya sekali, mengapa takut mati?- Anda tidak takut memulai bisbis. Banyak yang takut memulai usaha karena takut tidak sukses; mereka takut tidak mendapat untung. Orang-orang demikian telah menetapkan dirinya untuk gagal. Sedangkan yang menyadari adanya kemungkinan gagal berusaha  menyingkirkan hal-hal yang membuat gagal. Mungkin, ia akan memulai dari dirinya sendiri. Ia mau belajar banyak hal- mulai dari memurnikan tujuan berbisnis dan segala tetek bengek administrasi menjalankan usaha.      

Bagaimana Tips Menghadapi Rasa Takut?

Pertama, Anda menerima bahwa penyakit rasa takut sudah merupakan penyakit semua orang. Tidak ada yang kebal seperti yang sudah saya paparkan di atas. Mulai dari Adam sampai Anda- ini merupakan penyakit keturunan dan tidak ada obat yang bisa diberikan manusia untuk menyingkirkan ini dari diri Anda.

Kedua, Anda harus sadar bahwa hidup Anda tidak semata-mata di tangan Anda. Bila Anda mulai berusaha, belum tentu Anda akan gagal. Tidak juga Anda otomatis akan berhasil sekalipun sudah bekerja keras. Yang bisa Anda catat adalah bahwa Anda bukan penentu final untuk berhasil; Tuhan Yang Maha Kuasalah yang menentukan berhasil tidaknya Anda dalam berusaha. Anda hanya harus berusaha dengan sunguh-sungguh berbisnis, sebaik mungkin memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki dan mau belajar dari kegagalan orang untuk berhasil.

"Mental pengusaha: "Jangan Anda arahkan pikiran Anda untuk gagal."


Ketiga, jangan Anda tentukan pikiran Anda untuk gagal. Sekalipun terbuka kemungkinan usaha Anda gagal suatu saat atau tidak menunjukkan tanda-tanda berhasil, Anda jangan memilih untuk gagal. Terimalah bahwa kegagalan merupakan sebuah proses yang harus dilalui. Bisa saja ini karena Anda belum matang dalam seluruh proses usaha-usaha Anda. Dengan kata lain, setiap Anda gagal, Anda bangkit lagi dari kegagalan Anda.

Keempat, Anda lakukan sesuatu untuk membuat Anda lebih baik.Jangan Anda terbelenggu oleh pesimisme atau Anda dibayang-bayangi oleh kegagalan Anda yang di masa lalu atau kegagalan orang lain yang sudah mencoba. Jalan hidup orang berbeda-beda dan tidak ada pengalaman hidup yang sama bagi dua orang yang berbeda. Oleh sebab itu, kerjakanlah sesuatu untuk membuat usaha Anda terus maju sekalipun pergerakan usaha Anda kelihatan sangat lambat.

Kelima, Anda buat tekad untuk tidak mau didikte oleh ketakutan.Berpikirlah optimis bahwa hidup bukan hanya kegagalan. Di balik awan yang gelap, ada langit yang cerah. Jadi, ada potensi bagi Anda untuk menikmati hasil usaha yang Anda lakukan dengan sungguh-sungguh apalagi kalau usaha Anda  punya motif yang murni dan jujur.

Anda masih belum berani memulai usaha? Bila Anda masih takut dan mau mendapat inspirasi bagaimana Anda dikuatkan untuk memulai usaha, hadiri Seminar 'Building Entrepreneur Mentality' untuk menolong Anda mewarisi mental pengusaha yang kokoh.


ref:http://www.putra-putri-indonesia.com/


KAMPUSNYA PENGUSAHA MUDA


SEJARAH BERDIRINYA Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta (selanjutnya disebut STMIK AMIKOM YOGYAKARTA) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berkedudukan di Provinsi DIY Kabupaten Sleman di bawah naungan Yayasan AMIKOM Yogyakarta.
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA adalah sebuah perguruan tinggi hasil pengembangan dari Akademi Manajemen Informatika dan Komputer "AMIKOM YOGYAKARTA". AMIKOM Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi yang didirikan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 084/D/O/1994 tentang Pemberian Status Terdaftar kepada Jurusan / Program Studi untuk Jenjang Program Studi D-III pada AMIKOM Yogyakarta di DIY dan bernaung di bawah Yayasan "AMIKOM YOGYAKARTA”.
AMIKOM Yogyakarta memiliki Program Studi Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Program studi ini masing-masing dikelola oleh seorang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan yang didukung oleh Perangkat Dosen, dan Staff Administrasi.
Secara keseluruhan lembaga akademik saat itu dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur, Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administratatif, Unit Pelaksanaan Teknis, Unsur Penelitian dan Pengembangan dan beberapa unsur pendukung lainnya.
Pada tahun 2002, program D-3 Manajemen Informatika telah di Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan SK BAN PT Nomor: 010/BAN-PT/Ak-I/Dpl-III/VIII/2002 dan mendapatkan akreditasi A.
Seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang memahami dan terampil di bidang tersebut, maka AMIKOM menambah program S-1, dan berubah menjadi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tanggal 24 April 2002, Nomor. 75/D/O/2002 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM Yogyakarta di DIY (Perubahan bentuk dari AMIKOM) yang diselenggarakan oleh Yayasan AMIKOM Yogyakarta di DIY.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA diberi ijin untuk menyelenggarakan program studi:
  1. Teknik Informatika untuk jenjang Program Sarjana (S1)
  2. Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1)
  3. Manajemen Informatika untuk jenjang Program Diploma - III (D-3)
  4. Teknik Informatika untuk jenjang Program Diploma-III (D-3)
Penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1) secara khusus didukung oleh Departemen Pendidikan Nasional, dengan surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor: 2704/D/T/2004 perihal Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi pada STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Badan Hukum:Yayasan AMIKOM Yogyakarta
Berdiri:11 Oktober 1994
Akte Pendirian:17 April 2008
Alamat:Jalan Ring Road Utara Condong Catur Depok-Sleman
Telpon:0274 - 884201 - 204
Faksimili:0274 - 884208
Website:http://www.amikom.ac.id
Email:amikom@amikom.ac.id

Pengurus Yayasan AMIKOM Yogyakarta :
Ketua:Dr. Muhamad Idris Purwanto, M.M.
Sekretaris:Ir. Rum M. Andri KR, M.Kom
Bendahara:Rahma Widyawati, SE, M.M.

Pengelola STMIK AMIKOM Yogyakarta :
Ketua:Prof. Dr. M. Suyanto, M.M.
Pelaksana Tugas Pembantu Ketua I:Drs. Bambang Sudaryatno, M.M.
Pelaksana Tugas Pembantu Ketua II:Eny Nurnilawati, SE., M.M.
Pelaksana Tugas Pembantu Ketua III:Achmad Fauzi, SE, M.M.




ref:http://www.amikom.ac.id/index.php/profile/history

S

Cerita Motivasi : Cerita Sukses Bob Sadino

Om bob sapaan untuk Bob sadino, Beliau memang terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan dan beliau adalah anak bungsu dari lima bersaudara, sewaktu orang tuanya meninggal beliau yang kala itu masih berusia 19 tahuntelah mewarisi seluruh harta warisan kekayaan keluarganya, karena saudara-saudaranya yang lain sudah di anggap mapan.


Dengan banyaknya harta warisan yang di tinggalkan kepada beliau, beliau pun memilih menghabiskan waktunya untuk berkeliling dunia. dan dalam perjalan panjangnya beliau memutuskan untuk singgah di Belanda dan menetap disana kurang lebih selama 9 tahun. di belanda beliau mendapatkan kesempatan bekerja di Djakarta Lylod tepatnya di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. di Belanda juga lah beliau menemukan pasangan hidupnya ibu Soelami Soejoed.

setelah sekian lama mengadu nasib di Belanda akhirnya, pada tahun 1967 beliau memutuskan untuk kembali ke tanah air. beliau membawa beberapa harta nya termasuk 2 mobil mercedes miliknya. salah satu mobil beliau di jual untuk membeli tanah di kawasan kemang.

setelah lama tinggal di Indonesia beliau memutuskan untuk berhenti bekerja dan bertekad untuk bekerja sendiri. pekerjaan pertama yang beliau lakoni setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes nya dan beliau juga yang menjadi supirnya, namun sayang itu tidak berlangsung lama, suatu ketika beliau mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya mengalami kerusakan yang parah, karena tidak punya cukup uang untuk memperbaikinya beliau pun tidak lagi menyewakan mobilnya.

Kehilangan sumber penghasilan, beliau pun beralih profesi menjadi kuli bangunan. yang ketika itu gaji yang di perolehnya hanya Rp. 100.-. Padahal, kalau beliau mau, istrinya, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, beliau bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah. beliau pun sempat merasa depresi dengan tekanan hidup yang dialaminya.


Awal Dari Kesuksesan om Bob


Sungguh Allah maha pemberi segalanya.....
Beruntung lah Beliau memiliki seorang sahabat Sri Mulyono Herlambang yang kala itu menyarankanya unuk memelihara ayam dan dia juga memberi beliau 50 ekor ayam ras untuk menghibur beliau melawan depresinya. dari situ juga lah beliau mendapat motivasi yang kuat, beliau berpikir Ayam saja bisa berjuang untuk hidup tentu manusia pun juga bisa. beliau pun mendapatkan inspirasiuntuk berwirausaha.

Dari beternak Ayam inilah Beliau dan istrinya menjual beberapa kilogram telur. dalam tempo satu setengah tahun, beliau mendapatkan banyak pelanggan, terutama orang asing. ini dikarnakan beliau dan istrinya tinggal di kawasan kemang yang notabene nya banyak terdapat orang-orang asing dan juga beliau dan istrinya fasih dalam berbahasa inggris.

Namun tidak jarang mereka mendapatkan cacian dari pelanggan bahkan Babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri dan segera memperbaiki pelayanan mereka. Perubahan drastis pun terjadi pada diri beliau, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan beliau yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) yang di beri nama Kem Chicks itu. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.

kini bisnis pasar swalayan Beliau berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.

kem food



Beliau percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. beliau dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.

Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Om bob ( sapaan akrab beliau ).

Keberhasilan Beliau tidak terlepas dari ketidak tahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Beliau trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Beliau berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.

”Saya hidup dari fantasi,” kata Beliau menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata beliau.

Menurut Beliau, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Beliau selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Beliau meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Beliau, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.

Beliau menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan. Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu beliau tak ingin berkhayal yang macam-macam. dan kita sendiri sudah melihat dengan nyata keberhasilan beliau.

ref:http://www.ceritaceritainspirasi.com/

MENJADI WIRAUSAHA TIDAK PANDANG USIA

Kesuksesan bisa di raih oleh siapa saja, bukan hanya laki - laki, perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk meraih keberhasilan. Bukan hanya para orangtua yang katanya lebih berpengalaman orang muda juga berkesempatan untuk sukses lebih dini seperti yang terjadi pada rekan kita Ahmad Anggoro.

menjadi wirausahawan tidak pandang usia, kalimat itu bukan hanya kata hiasan semata bagi Ahmad Anggoro, kini berusia sekitar 23 tahun. Pemuda yang lahir pada tanggal 9 september 1991 silam, ternyata mampu meraih kesuksesan lebih cepat di bandingkan kebanyakan orang lain. Di usianya yang masih terbilang muda, pria kelahiran Kediri ini mampu menjadi pengusaha sukses dengan omzet ratusan juta rupiah perbulan dari peluang usaha clothing yang telah ia jalani sejak tahun 2010. Lalu seperti apa kisah pemuda sukses ini?

Ahmad anggoro hanyalah seorang lulusan SMK swasta yang merupakan anak sulung dari sepasang suami istri yang tidak kaya. Berasal dari keluarga yang biasa - biasa saja membuat pemuda ini nekad merantau ke Jakarta. Dengan hanya bermodalkan ijazah SMK dan uang seadanya, ia kemudian mencoba peruntungannya di kota metropolitan di Jakarta. Sesampainya di Jakarta, beliau kemudian tinggal di sebuah kontrakan kecil di Jakarta Timur.

Harapan untuk sukses di kota Jakarta memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebelum ia sukses, ia pernah bekerja sebagai buruh pabrik kayu. 2 Bulan bekerja di pabrik tersebut, beliau kemudian menjadi penjaga warnet dengan hasil bulanan sekitar Rp. 700.000,- / bulan. Dengan gaji sekecil itu tentu sangat kurang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya di Jakarta. Ia berpikir keras, peluang usaha apakah yang sekiranya dapat ia jadikan usaha sampingan agar ia bisa sukses.

Satu fakta yang ia sadari adalah Ahmad memiliki kemampuan menggambar. Ia menyadari bahwa potensi yang di milikinya adalah dalam hal grafis atau menggambar. Dari sini timbul ide untuk menjalankan usaha clothing. Setelah melakukan survey pasar, Ahmad menyimpulkan bahwa usaha clothing atau pembuatan pakaian. Ia menyimpulkan bahwa usaha pembuatan pakaian masih memiliki potensi yang sangat besar untuk di jalankan karena banyaknya peminat terlebih para anak muda yang gemar mengoleksi kaus atau pakaian. Dari sinilah kemudian cerita suksesnya bermula.

Dengan modal 2 juta yang ia dapatkan dari hasil menabung gaji di warnetnya selama satu tahun. Ia kemudian terjun ke dunia bisnis bagian clothing. Karena ia tidak memiliki pengalaman di bidang sablon dan sebagainya, beliau berinisiatif untuk belajar secara otodidak. Dan kemudian dia berhasil memproduksi kaos dengan labelnya sendiri. Ia membeli kaos dalam jumlah besar kemudian ia membuat desain untuk kaosnya lalu mencari tukang sablon yang dapat mencetak gambar - gambar yang telah ia desain di kaosnya.
- See more at: http://www.usaharumahan19.com/2014/07/kisah-sukses-pengusaha-muda.html#sthash.d5HSNpGL.dpuf

HAL-HAL MANARIK MENJADI WIRAUSAHA MUDA




          Halo sahabat, pada sore ini saya akan membahas tetang hal-hal menarik menjadi     wirausaha pada saat muda, menjadi wirausaha pada saat muda adalah impian bagi setiap orang bahakan semua orang, oke tidak usah berlama-lama lagi, ayo kita bahas satu per satu :D


  • KEBANGGAAN, suatu kata itu patut menjadi urutan pertama, karna kebanggan yang tiada tara itu bukan hanya menjadi milik kita sendiri, tetapi juga dari keluarga kita, banyak orang yang mengingikan memiliki suatu kebanggaan terhadap dirinya sendiri tapi itu tidak bisa, 

 

Copyright @ 2015